p.s. Az-Zahra

operasi-operasi kecil dengan nyali-nyali yang besar

ada masa dimana aku dihantui ketakutan akan benjolan yang mendadak saja muncul ditubuhku, aku takut mati. bertahun-tahun kupendam, perjalanan hidupku terjal, lebih banyak dipengaruhi lewat pikiranku sendiri, dan ekspektasi yang mencekik diri.

satu hari mengubah aku, aku memutuskan pergi memeriksakan kesehatanku, meski ditentang karena katanya tabu, tidak ada biaya dan siapa yang nanti akan menjaga jika tindakan operasi dibutuhkannya, aku pergi seorang diri, hingga dokter mengkonfirmasi, iya, memang harus ditindak, tapi syukurnya ini tidak ganas juga.

jaringan abnormal bernama tumor jinak itu kecil ukurannya, hanya dua sampai tiga sentimeter saja, luka yang membekas juga cuma empat hingga lima sentimeter saja, kecil operasinya, nyalinya yang besar.

terhitung dua kali aku menjejalkan diri di ruang operasi, berbaring di atas meja operasi dengan baju hijau dan tidak merasakan apa-apa pada tubuhku, anestesinya bekerja dengan baik, meski pada saat operasi ke dua aku mual ketika sadar.

lukanya bertahan cukup lama hingga mengering, sekitar satu hingga dua minggu, bekasnya masih membekas dan tidak ingin aku hilangkan, mengapa harus aku menghapus nyali besarku untuk pandangan orang lain yang kecil? aku lebih besar daripada pemikiran siapapun, nyaliku sedemikian besar untuk bisik-bisik kecil itu.

tidak menyeramkan sama sekali, aku justru menyukainya. "ah, akhirnya lepas sudah sesuatu yang abnormal itu", sesuatu yang tidak seharusnya ada padaku dan jadi milikku.

berjalan cukup lama dan dengan percaya diri, hingga, ah, tidak lagi.

ada pengunjung baru, semoga beranjak sendiri, aku malas menindak lagi.