p.s. Az-Zahra

34! apa yang aku cemaskan dalam kehidupan ini?

agaknya cukup banyak, tapi aku takut tidak bahagia.

aku mencemaskan keluargaku, pendidikanku, diriku sendiri, yah, sepertinya tidak banyak juga, ya.

semakin beranjak dewasa, prioritasku menajam sampai sebegini, pertanyaan ini membuatku bersyukur karena aku sadar kini aku tidak mencemaskan hal yang diluar kendaliku, seperti pendapat orang dan pemikiran orang terhadapku, itu cukup keren, aku mulai fokus pada hidupku.

tapi kecemasanku tetap besar, aku takut mati tanpa menjadi diri sendiri.

tapi aku juga menulis, yang kata pak pram dan beberapa filsuf yang aku baca, penulis akan abadi, kan? mereka juga benar-benar abadi seperti tulisannya, jadi seharusnya aku tidak takut mati karena tulisan ini akan tetap ada bahkan bila aku mati esok hari, dini hari nanti, atau beberapa detik lagi.

aku masih ingin hidup, tapi dengan cara yang lebih baik dari ini, aku cemas tidak punya kapasitas dan keberanian untuk mewujudkannya, soalnya ada yang lain yang lebih utama, dari keinginanku sendiri, ada nyawa yang harus aku hidupi juga.